HIJABKU
By: Andi
Muliana
Hari Senin yang cerah dan indah, tapi tidak bagi Ayu, pasalnya dia
terlambat ke kampus untuk memulai hari OSPEKnya yang pertama, malangnya lagi,
dia mendapat teguran dari senior karena pakaiannya yang kurang rapi dan bergaya
laki-laki. Karena hal tersebut, akhirnya Ayu mendapat hukuman dari
senior-senior yang diberi tugas dari REKTOR untuk mendidik junior-juniornya
agar menjadi mahasiswa yang berbudi pekerti dan berakhlak. Tidak hanya Ayu yang
terlambat hari itu tetapi masih ada beberapa teman Ayu yang lain, diantaranya Tina
dan Tini. Mereka dihukum untuk berlari di lapangan selama 10 menit. Hukuman itu
mereka gunakan untuk saling mengenal dan mengetahui karakter masing-masing. Hingga
akhirnya mereka menjalin persahabatan yang erat.
Tina dan tini adalah sepasang saudara kembar, mereka adalah siswi
lulusan pesantren, tapi sifat keduanya sangat berbeda, Tina adalah gadis yang
solehah tapi tertutup sedangkan Tini, dia seorang gadis yang ceria dan terbuka.
Siang itu, mereka duduk-duduk di sebuah taman kampus yang sangat sejuk
dan rindang, mereka melakukan diskusi-diskusi kecil tentang pelajarannya di
kelas sambil bercanda ria, tiba-tiba mereka didatangi oleh sekelompok akhwat
yang berjilbab besar. Mereka mensosialisasikan organisasi Islam yang mereka
ikuti yaitu MUSLIMAH. Dan akhirnya Tina dan TIni tertarik untuk mengikuti
organisasi tersebut, lain halnya dengan Ayu, dia malah pergi dengan wajah
kesal. Setiap hari Jumat Tina dan Tini melakukan Tarbiyah (menuntut ilmu Islam)
bersama teman-temannya yang lain, merekapun tak lupa untuk mengajak Ayu, tetapi
Ayu selalu menolak dengan berbagai macam alasan, salah satu alasannya adalah
Ayu menganggap bahwa mereka adalah teroris.
Dengan wajah lesu, dia berjalan sendiri menyusuri luasnya jalan
Pendidikan di bawah naungan sinar matahari yang panas, sebuah mobil
menghampirinya yang tak lain adalah Ayahnya.
Ayah Ayu adalah seorang pengusaha sukses yang perusahaannya sudah
terkenal di negeri ini, perusahaannya bernama Hyundai Departmen Store. Setelah sampai
di rumah, Ayu melemparkan tubuhnya di kasurnya yang empuk itu, tak lama
kemudian Ayupun tertidur.
“ayu,
bangun nak!, sudah malam” kata ibunya sambil
mengetuk pintu kamar Ayu. Ayu menuruni anak tangga rumahnya dan melangkahkan
kakinya ke ruang makan untuk makan malam bersama keluarga tercintanya. Di sela-sela
makan, Ibu Nining membuka pembicaraan. “Ayu, umur kamu kan sudah 18 Tahun,
bagaimana kalau tahun ini kamu sudah mulai untuk mengenakan kerudung? Apa kamu
tidak malu dengan teman-teman kamu di kampus kalau kamu memakai celana jeans
dengan baju kaos tanpa memaki jilbab?” Tanya ibunya. “bu, Ayu belum siap,
lagipula teman-temanku tidak pernah mengeluh tentang bagaimana aku berpakaian
dan aku juga senang dengan gayaku yang tomboy saat ini” jawab Ayu dengan nada kesal.
Ayu langsung berdiri dan berlari ke kamar, dia membanting pintu kamarnya
dan menangis sendiri di dalam kamar. setelah beberapa menit, Ayu mennghapus air
matanya dan merenungkan kata-kata dan
bentakan kasarnya terhadap ibunya sewaktu di ruang makan tadi. Ayu berdiri dari
tempat tidurnya dan menuju cermin. Dia berdiri di hadapan cermin sambil
menyisir rambutnya yang pendek sebahu itu. Dia mulai membayangkan dirinya
memakai jilbab dan mengambil jilbab pink dari lemari. Setelah itu, dia berlari
ke kamar ibunya, dan meminta maaf atas kata-kata kasar yang dilontarkannya
kepada ibunya.
Jam sudah menunjukkan pukul 14:00 WIB, Ayu, Tina dan Tini berjalan
memasuki kelas. Di kelas hanya ada mereka bertiga karena teman-teman yang lain
sudah pulang lebih awal. Mereka bercerita tentang liburan mereka bulan depan. Tiba-tiba
Ayu menangis dan memeluk sahabatnya itu. “Na, Ni, aku minta maaf yah soal kemarin-kemarin, aku sering
bentak-bentak dan kesal ketika kalian mengajakku TARBIYAH, aku sangat menyesal”.
Kata Ayu sambil menangis tersedu-sedu. “iya, tidak apa-apa kok Ayu, itu memang
tugas kita sebagai umat Islam untuk mengajak kebaikan pada orang lain”, kata
Tina dengan tersenyum. “ Mulai sekarang,
aku akan memakai jilbab dan ikut TARBIYAH dengan kalian” kata Ayu. “HOOOREEE”
seru mereka bersamaan. Mereka berpelukan dan pulang ke rumah Ayu bersama-sama
karena malam ini mereka akan menginap di rumah Ayu.
SEKIAN